Komisi V DPR RI Setujui RAPBN-P 2016 Kementerian PUPR

By Admin

nusakini.com--Komisi V DPR RI menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dengan telah disetujuinya RAPBN-P 2016 tersebut, maka anggaran Kementerian PUPR menjadi Rp 97 triliun atau berkurang Rp 7 triliun dari APBN 2016 senilai Rp 104 triliun. 

Pemimpin rapat sekaligus Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemi Francis saat rapat Penetapan Anggaran dan Program Kementerian/Lembaga dengan Kementerian PUPR di Gedung DPR RI, Senin (27/6) menyampaikan bahwa Komisi V DPR RI menyetujui alokasi anggaran Kementerian PUPR dalam RAPBN-P Tahun Anggaran 2016 yakni sebesar Rp 97 triliun. 

Seperti diketahui bahwa APBN 2016 Kementerian PUPR senilai Rp 104 triliun, kemudian dalam RAPBN-P dilakukan penghematan Rp 8,495 triliun, namun karena ada tambahan belanja mendesak senilai Rp 963 miliar dan Pagu Hibah Luar Negeri (PHLN) Rp 524,7 miliar, maka total penghematan Kementerian PUPR dalam RAPBN-P senilai Rp 7 triliun. 

Selain mengadakan rapat dengan Kementerian PUPR, Komisi V DPR RI juga rapat dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi, Basarnas, dan BMKG. 

Hadir dalam rapat tersebut antara lain, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo, dan Kepala BMKG Andi Eka Sakya. Rapat tersebut juga dihadiri 29 orang anggota Komisi V DPR RI dari delapan fraksi. 

Seusai rapat, Menteri Basuki mengatakan soal kesiapan jalur Mudik 2016, bahwa jalur mudik siap untuk dilalui para pemudik. “Untuk jalur Pantura, pada hari Rabu (29/6) nanti saya akan ke sana dan kami cek yaitu untuk Jembatan Sipait, dan kita monitor terus dan mudah-mudahan bisa dilewati,” katanya. 

Setelah meninjau Jembatan Sipait, selanjutnya Menteri Basuki direncanakan akan meninjau rob di Semarang. “Masalah rob itu saya fokus juga, karena menurut BMKG pada 6 Juli itu rob-nya paling tinggi dan akan kita lihat juga dan itu sedang dikerjakan,” ucap Menteri Basuki. (p/ab)